Sabtu, 07 Januari 2012

PENYAKIT YANG ALLOH TURUNKAN

Mengenal jenis penyakit yang Allah I turunkan

Sudah kita maklumi bersama terkadang dalam kehidupan ini kita tidak jarang menerima ujian dan cobaan dari Allah I,baik berupa kesempitan hidup,kekurangan harta,ancaman jiwa atau berbagai penyakit yang melanda dan lain sebagainya.
Tapi perlu diketahui bahwa itu semua pertanda bahwa Allah I mencintai kita dan menginginkan kebaikan atas kita.
Seperti yang disebutkan dalam Hadits Rasulullah r bersabda :

إِذَا أَحَبَّ اللَّهُ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ

"Jika Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menguji mereka dengan berbagai macam bala'"


Rasulullah r juga bersabda :

مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْراً يُصِبْ مِنْهُ
"Barang siapa yang dikehendaki Allah dengan kebaikan maka Allah akan menurunkan penyakit padanya."[1]



Kita hanyalah berharap dari semua ujian yang Allah I berikan pada kita akan membuahkan ampunan dari Allah I terhadap dosa-dosa yang telah kita perbuat.
Sebab Rasulullah r bersabda :

مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمِّ، وَلاَ حُزْنٍ، وَلاَ أَذًى، وَلاَ غَمِّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا؛ إِلاَّ كَفَّرَ الله بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

"Tidaklah seorang muslim ditimpa berbagai macam bala', kesedihan, kesusahan hingga dia jatuh sakit kecuali Allah akan mengampuni dosa-dosa yang pernah ia kerjakan."[2]

Tulisan ini mengajak kita untuk merenungkan tentang salah satu ujian Allah I terhadap kita yang berupa penyakit.
Dalam Hadits di atas menunjukkan bahwa penyakit yang Alloh I berikan kepada kita hanyalah adalah sebagai ujian bagi kita yang ujungnya adalah demi kebaikan kita kelak di akhirat jika kita bisa bersabar dan bisa memetik hikmah di dalamnya.

Ketahuilah wahai saudaraku ,bahwa penyakit itu ada dua jenis:
-Yang pertama penyakit yang bersifat ma’nawiyyah yaitu penyakit yang menyerang hati.
-Yang kedua penyakit yang bersifat Hissiyyah yaitu penyakit yang menyerang badan.
Penyakit ma’nawiyah,penyakit yang menyerang hati harus lebih membutuhkan perhatian dan penjagaan yang lebih dari penyakit badan.sebab penyakit hati bisa mengakibatkan kehilangan kehidupan yang hakiki (akhirat) yang menyebabkan kebinasaan yang abadi. Sedang penyakit badan bisa jadi dengan kehendak Alloh dia hanya mendapatkan kebinasaan sementara di dunia saja sedang di akhirat Alloh menggantinya dengan sebagus-bagus bentuk dan kebahagiaan yang abadi.
Dan perlu kita ketahui bahwa penyakit hati ada beberapa macam:
-Yang pertama adalah “الجهل yaitu kebodohan.
Kebodohan disini adalah kebodohan terhadap Dinul Islam,sehingga banyak dari mereka yang menginginkan kebaikan namun mereka tidak mendapatkannya akhirnya banyak kita jumpai pelanggaran dan kesalahan fatal dalam mengamalkan ajaran Islam khususnya dalam beribadah kepada Allah I. Mereka yang selama ini telah menyangka telah beribadah kepada Allah I ternyata Syari’at Islam yang agung ini tidak menganggapnya sebagai ibadah. Tentunya ini fenomena yang sangat menyedihkan, itu semua tidak lain disebabkan karena tidak mengenalnya mereka terhadap Islam secara mendalam, yang mana dalam Islam itu sudah tercantum secara lengkap dan sempurna tentang jenis-jenis ibadah yang di perintahkan ,begitu pula  tata cara dan syarat-syarat diterimanya ibadah.
Dalam hal ini berkata Sufyan ibnu Uyainah:

من فسد من عبادنا ففيه شبه من النصارى"
“ Barang siapa yang rusak dikalangan para ahli ibadah kita (muslimin) maka memiliki kemiripan dengan Nashara”
 Yang mana tentang nashara ini Allah I berfirman :

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ 
.(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat(yaitu orang-orang nashoro yang beramal tanpa ilmu).(Al Fatihah 7)

Dan juga Allah I berfirman tentang mereka:

§NèO $uZøŠ¤ÿs% #n?tã NÏd̍»rO#uä $oYÎ=ßãÎ/ $uZøŠ¤ÿs%ur |¤ŠÏèÎ/ Èûøó$# zOtƒötB çm»oY÷s?#uäur Ÿ@ÅgUM}$# $oYù=yèy_ur Îû É>qè=è% šúïÏ%©!$# çnqãèt7¨?$# Zpsùù&u ZpuH÷quur ºp§ÏR$t6÷duur $ydqããytGö/$# $tB $yg»uZö;tGx. óOÎgøŠn=tæ žwÎ) uä!$tóÏGö/$# ÈbºuqôÊÍ «!$# $yJsù $ydöqtãu ¨,ym $ygÏFtƒ$tãÍ ( $oY÷s?$t«sù tûïÏ%©!$# (#qãYtB#uä öNåk÷]ÏB óOèdtô_r& ( ׎ÏWx.ur öNåk÷]ÏiB tbqà)Å¡»sù ÇËÐÈ  
27. kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan Rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang- orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah[tidak beristeri atau tidak bersuami dan mengurung diri dalam biara.
] Padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik.

Untuk itu wajib bagi manusia untuk menyembuhkan penyakit hatinya terlebih dahulu sebelum menangani penyakit badan.
Dan ketahuilah wahai saudaraku bahwa obat dari penyakit jenis ini  adalah Al Ilmu tentang Syari’at Islam. Mempelajari dan mengamalkan agama Islam ini berdasarkan Al Quran dan As Sunnah, menjadikan keduanya sebagai pegangan hidup terutama dalam hal beribadah kepada Allah I,sehingga beribadah kepada Allah I sesuai apa yang telah Allah I dan Rasulullah r perintahkan dan menjauhi segala bentuk ibadah yang tidak diperintahkan Allah I dan Rasululloh r.
Al Qur’an walhamdulillah Allah telah sifati dia sebagai penjelas bagi segala sesuatu,tidaklah ada sesuatu yang dibutuhkan umat ini untuk kehidupan dunia dan akhiratnya kecuali pasti terdapat dalam al Qur’an. Terkadang sesuatu itu terdapat secara jelas dalam Al Quran atau terkadang dalam bentuk isyarat kepada hal tersebut dan penjelasanya dialihkan ditempat lain yaitu didalam Hadits-hadits Rasulullah r,yang mana fungsi hadits adalah sebagai pentafsir Al Qur’an. Misalkan di dalam Al Qur’an tidak dijelaskan jumlah-jumlah  rakaat sholat lima waktu, yang itu kita dapatkan penjelasannya dalam Hadits-hadits Rasulullah r.
Allah I berfirman tentang hal tersebut :
  وَأَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيْكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ وَكَانَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ عَظِيمًا 
..dan (juga karena) Allah telah menurunkan kitab dan Hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.( An nisa:113)

Maka dengan berpegangnya kepada Al Qur’an dan As Sunnah, mengilmui dan mengamalkan keduanya insyaAllah akan menyembuhkan penyakit hati dan menjadikannya golongan yang selamat di dunia dan akhirat .

Penyakit jenis kedua yaitu penyakit yang menimpa badan           , yang ini sudah kita ketahui bersama berbagai jenis penyakit yang Allah I turunkan pada kita. Yang bersamaan itu pula Allah menurunkan obatnya.
Rasulullah r bersabda :

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يُنْزِلْ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً عَلِمَهُ مَنْ عَلِمَهُ وَجَهِلَهُ مَنْ جَهِلَهُ

"Sungguh Allah tidak menurunkan suatu penyakit kecuali Allah telah menurunkan obatnya pula, obat itu diketahui oleh orang yang tahu serta tidak diketahui oleh orang yang tidak tahu."[3]
           
Ada beberapa jenis obat dalam mengobati penyakit jenis ini.
-Yang pertama adalah ayat-ayat suci Al Quran.
Rasulullah r bersabda :

عَلَيْكُمْ بِالشِّفَائَيْنِ الْعَسَلِ وَالْقُرْآنِ

"Hendaklah kalian mengobati penyakit dengan dua jenis obat, yakni Al-Qur'an dan Madu."[4]

  • Obat ini secara nash ataupun kenyataan lebih bermanfaat dan mujarab dari obat jenis lainnya.
  • Terbukti obat ini  mampu mengobati penyakit badan dan juga penyakit jiwa
  • Obat ini tidak memerlukan proses penyembuhan yang lama, sebab dalam hal ini yang menyembuhkan adalah Allah I secara langsung berkat rasa tawakkal kita kepadaNYa.
Dalilnya adalah kisah beberapa sahabat yang masuk suatu daerah perkampungan,yang mana kepala suku kampung tersebut tersengat kalajengking,akhirnya para sahabat meruqyahnya dengan dibacakan surat Al Fatihah. Dengan izin Allah swt kepala suku terssebut langsung sembuh dari rasa sakitnya seketika itu juga.

-Yang kedua adalah berupa obat-obatan dan ini ada dua macam
  • Obat yang dipakai manusia berdasarkan Syari’at diantaranya :
1.      Madu
Allah I berfirman
  ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ 
kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.(An Nahl 69)


            2. Habbatus sauda’ ( jinten hitam)

Rasulullah r bersabda :

عليكم بهذه الحبة السوداء فإن فيها شفاء من كل داء إلا السام
Gunakanlah habbatus sauda’(jinten hitam),sesungguhnya didalamnya ada obat dari segala penyakit kecuali kematian”

2.      Kam’ah (cendawan)

Rasulullah r bersabda :
الكمأة من المن وما ءها شفاء للعين
“Al kam’ah adalah anugerah dari Allah I dan air perasannya sebagai obat untuk penyakit mata”

·         Yang kedua adalah obat-obatan yang bersifat fisik dan dari hasil uji coba dan pengalaman dari ahlinya, dan ini sangat banyak jumlahnya. Bahkan terkadang kita jumpai obat-obatan hasil ramuan dari mereka yang tidak mengerti ilmu kedokteran yang tidak jarang juga lebih mujarab dari obat-obatan yang diolah secara steril dan hiegenis. Ini sesuatu yang tidak boleh kita ingkari,sebab secara kenyataan banyak kita jumpai obat-obatan yang di ramu dari dedaunan dan rerumputan tertentu yang khasiatnya lebih ampuh dari obat-obatan yang ada. Yang tentunya ini semua tidak lepas dari Takdir Allah I.
Sebab Rasulullah r pernah bersabda :

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يُنْزِلْ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً عَلِمَهُ مَنْ عَلِمَهُ وَجَهِلَهُ مَنْ جَهِلَهُ

"Sungguh Allah tidak menurunkan suatu penyakit kecuali Allah telah menurunkan obatnya pula, obat itu diketahui oleh orang yang tahu serta tidak diketahui oleh orang yang tidak tahu."[5]

Oleh karena itu kesembuhan penyakit tertentu kadang-kadang diperoleh dengan menggunakan obat yang tidak biasa dipakai untuk mengobati penyakit tersebut,dan ini bisa terjadi dengan tiba-tiba dengan izin Allah I. Yang itu termasuk dalam kalimat

عَلِمَهُ مَنْ عَلِمَهُ
obat itu diketahui oleh orang yang tahu…

Untuk itu wahai saudaraku ketahuilah bahwa Allah I yang menurunkan penyakit,Allah I juga yang menurunkan obatnya dan juga Allah I lah yang mnyembuhkan, yang terkadang Allah I menghilangkan penyakit tersebut tanpa sebab apapun juga. Karena Allah I Maha Kuasa atas segala sesuatu.



Disadur oleh : Abu Usamah Yahya Allijaziy muhadhoroh Syeikh Muhammad ibn Sholih Al Utsaimin Rohimahulloh dengan para dokter.






[1]  Dikeluarkan oleh Bukhari (5645)
[2]  Diriwayatkan oleh Bukhari (5641), dan Muslim (6513)
[3] Musnad Imam Ahmad (4/278), dishohihkan oleh Ibnu Hibban, dikatakan oleh Haitsami : sanad Abdullah bin Mas'ud shohih dan para perowinya tsiqoh (terpercaya).
[4] Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam As-Sunan (2/1142) no. (3452), dan sanad hadits ini shohih.
[5] Musnad Imam Ahmad (4/278), dishohihkan oleh Ibnu Hibban, dikatakan oleh Haitsami : sanad Abdullah bin Mas'ud shohih dan para perowinya tsiqoh (terpercaya).

Tidak ada komentar: